Fatty alcohol merupakan bahan dasar utama pembuat
surfaktan untuk kebutuhan detergen dan personal care, pada pertumbuhannya
penggunaan fatty alkohol menjadikan kebutuhan yang tidak terpisahkan dalam
kehidupan sehari-hari. Fatty alkohol ini sangat difavoritkan untuk menjadi
sumber utama pembuat surfaktan karena sifatnya yang biodegradable dan
renewable, sebetulnya fatty alkohol pun dapat dibuat dari minyak bumi, karena
tren perminetaan lebih ke arah minyak nabati, maka yang paling bagus menurut
Gregorio (2005) adalah yang berasal dari asam laurat, yang sekarang banyak
dikembangkan di negara-negara tropis seperti indonesia.
Pembuatan fatty alkohol dapat melalui 3 cara yaitu dengan
transesterifkasi kemudian dihidrogenasi, esterifikasi kemudian di hidrogenasi,
atau dapat dengan cara langsung menghidrogenasi minyak.
Prinsip pembuatan fatty
alkohol adalah reaksi hidrogenasi. Yang dihidrogenasi bisa berupa asam lemak,
lemak (trigliserida) dan metil ester. Reaksinya dibantu dengan katalis, seperti
copper
chromite, nickel, zinc, Mangan, Cobalt, mercury, dan lain-lain.
Bila bahan yang
digunakan berupa asam lemak, alkohol yang dihasilkan dapat direcovery akan
tetapi senyawa asam ini menyebabkan korosi terhadap peralatan produksi. Sedangkan bila yang digunakan gliserida akan
menghasilkan by produk berupa gliserol tapi sifatnya tidak stabil sehingga
tidak dapat direcovery, tapi kebanyakan gliserida yang dipilih sebagai bahan
baku karena alasan convenience dan
biaya yang lebih rendah.
Fatty
alkohol menghasilkan banyak produk turunan seperti poliglikol eter, fatty
alkhohol sulfat, etoksilat, sulfosusinat, eter posfat, eter sulfat dan
alkoksilat .
Referensi:
Austin, G.
T. 1984. Shreve’s Chemical Process Industries. 5th Ed. McGraw-Hill
Book Company. New York .Hartley,
C.W. 1977. The Oil Palm (Elaeis
guineensis Jacq). 2nd Ed. Longman Group Limited. New York .
Buana, L.,
D. Siahaan dan S. Adiputra. 2003. Teknologi
Pengolahan Kelapa Sawit dan Produk Turunannya. Pusat Penelitian Kelapa Sawit.
Medan.
Gunstone,
F.D. 2004. The Chemistry of Oils and Fats: Sources, Composition, Properties and
Uses. Blackwill Publishing Ltd. Victoria .
Hambali, E.,
A. Suryani dan Yuslinawati. 2005. Prosiding
Seminar Nasional Pemanfaatan Surfaktan Berbasis Minyak Sawit untuk Industri.
Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi. LPPM-IPB. Bogor
Hui, Y.H.
1996. Bailey’s Industrial Oil and Fat Products., 5th ed. Vol.
2, 3 & 4, Jhon Wiley & Sons, Inc., New York .
Ketaren S.
1986. Pengantar Minyak dan Lemak Pangan.
UI Press. Jakarta
Naibaho,
P.M. 1998. Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan .
Pahan, I. 2006. Panduan Lengkap Kelapa Sawit, Manajemen
Agribisnis dari Hulu hingga Hilir. Penebar Swadaya. Jakarta.
Poeloengan, Z., L. Buana dan Darnoko. 2000. Potensi
Pengembangan Industri Hilir Kelapa Sawit di Indonesia. WARTA Pusat Pengembangan
Kelapa Sawit (PPKS). Vol. 8.
Medan.
Salunkhe, D.K..
1992.World Oil Seed: Chemistry Teknology and Utilization, AVI Book, New York .
No comments:
Post a Comment