Metil ester dapat dihasilkan melalui proses esterifikasi
asam lemak atau transesterifikasi trigliserida. Esterifikasi adalah reaksi antara asam lemak dengan
alkohol dengan bantuan katalis untuk membentuk ester. Umumnya katalis yang
digunakan adalah katalis asam seperti asam sulfat. Reaksi esterifikasi bersifat
dapat balik (reversible), sehingga jumlah air harus dibuang untuk mendorong reaksi agar bergerak ke kanan dan untuk mendapatkan
rendemen ester yang tinggi (Hui, 1996). Reaksi esterifikasi asam lemak untuk menghasilkan
metil ester dapat dilihat sebagai berikut.
RCOOH + R`OH
asam RCOOR` + H2O
Asam lemak alkohol katalis ester air
Transesterifikasi adalah penggantian gugus alkohol
dari suatu ester dengan alkohol lain dalam suatu proses yang menyerupai
hidrolisis. Namun berbeda dengan hidrolisis, pada proses transesterifikasi yang
digunakan bukanlah air melainkan alkohol. Reaksi pemisahan ester menggunakan
alkohol lebih spesifik disebut alkoholis. Pada reaksi ini terbentuk ester baru. Umumnya katalis yang digunakan
adalah sodium metilat, NaOH atau KOH. Transesterifikasi merupakan suatu reaksi
kesetimbangan. Untuk mendorong reaksi agar bergerak ke kanan maka perlu
digunakan alkohol dalam jumlah berlebih atau salah satu produk yang dihasilkan
harus dipisahkan (Hui, 1996). Reaksi
transesterifikasi ester dengan alkohol
untuk menghasilkan ester jenis baru dapat dilihat seperti di bawah ini.
RCOOR + R`OH
NaOH RCOOR` +
R`OH
Ester alkohol katalis ester alkohol
Menurut Hui (1996) transesterifikasi merupakan
istilah yang umum. Lebih sepesifiknya, apabila larutan metanol yang digunakan,
maka reaksi yang terjadi disebut metanolisis. Metanol umum digunakan karena
harganya lebih murah, walaupun tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan
jenis alkohol lainnya.
Menurut Gregorio C Grevarjio dalam buku Bailey
Industrial Fat and Oil Menyatakan bahwa metil ester memiliki beberapa kelebihan
yang membuat metil ester lebih populer dibandingkan dengan oleokimia yang lain diantaranya:
1. Dalam memproduksi metil ester energi yang dibutuhkan
itu sangat minimal jika dibandingkan dengan memproduksi dan memisahkan jenis
asam lemak tertentu
2. Sifat metil ester yang tidak corrosive memudahkan
untuk penggunaan alat-alat yang tidak terlalu mahal, disamping itu pula dalam
memproduksi metil ester tidak diperlukan suhu dan tekanan yang tinggi,
memudahkan pula dalam transportasi karena tidak memerukan perlakuan khusus.
3. menghasilkan by produk berupa larutan glyserol yang
lebih kental
4. mudah dalam memfraksinasinya karena memiliki titik
didih yang rendah.
.
Metil ester melalui reaksi tertentu akan menghasilkan produk turunan lagi.
Metil ester jika mengalami hidrogenasi akan menghasilkan fatty alkohol, dengan
sulfonasi akan menghasilkan metil ester sulfonat dan melalui proses amidasi
akan menghasilkan asam lemak alkanolamid
Referensi:
Austin, G.
T. 1984. Shreve’s Chemical Process Industries. 5th Ed. McGraw-Hill
Book Company. New York .Hartley,
C.W. 1977. The Oil Palm (Elaeis
guineensis Jacq). 2nd Ed. Longman Group Limited. New York .
Buana, L.,
D. Siahaan dan S. Adiputra. 2003. Teknologi
Pengolahan Kelapa Sawit dan Produk Turunannya. Pusat Penelitian Kelapa Sawit.
Medan.
Gunstone,
F.D. 2004. The Chemistry of Oils and Fats: Sources, Composition, Properties and
Uses. Blackwill Publishing Ltd. Victoria .
Hambali, E.,
A. Suryani dan Yuslinawati. 2005. Prosiding
Seminar Nasional Pemanfaatan Surfaktan Berbasis Minyak Sawit untuk Industri.
Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi. LPPM-IPB. Bogor
Hui, Y.H.
1996. Bailey’s Industrial Oil and Fat Products., 5th ed. Vol.
2, 3 & 4, Jhon Wiley & Sons, Inc., New York .
Ketaren S.
1986. Pengantar Minyak dan Lemak Pangan.
UI Press. Jakarta
Naibaho,
P.M. 1998. Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan .
Pahan, I. 2006. Panduan Lengkap Kelapa Sawit, Manajemen
Agribisnis dari Hulu hingga Hilir. Penebar Swadaya. Jakarta.
Poeloengan, Z., L. Buana dan Darnoko. 2000. Potensi
Pengembangan Industri Hilir Kelapa Sawit di Indonesia. WARTA Pusat Pengembangan
Kelapa Sawit (PPKS). Vol. 8.
Medan.
Salunkhe, D.K..
1992.World Oil Seed: Chemistry Teknology and Utilization, AVI Book, New York .
No comments:
Post a Comment