Thursday, January 15, 2015

Makalah: Virgin Coconut Oil

Makalah Virgin Coconut Oil disampaikan oleh kelompok, yang anggotanya terdiri dari:
Rinta Restika Soni
Christina Triani S
Rahmawati Unun F
Erwin Sirait
Alfian Soleh
Fernik Hutauruk
Pertanyaan dan jawaban mengenai makalah ini, silahkan disampaikan pada bagian komentar pada bagian bawah page ini.

19 comments:

  1. pertanyaan:
    1.teguh : mengapa kebanyakan dari vco menggunakan kemasan yang bening??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kenapa menggunakam kmasan bening karna brtujuan untuk minyak klpa tersebut.dpt lnsung dilihat oleh konsumen. Karna khas dari minyak.ini adalah penampakan nya jernih dan bening.
      Sehingga mnjadi daya tarik trhadap konsumen

      Delete
  2. 2. dewi purwati : apa faktor penting dalam pembuatan VCO dan bagaimana cara untuk mengetahui VCO yang telah rusak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
    2. - Faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan dalam proses pembuatan minyak, yaitu :
      1) Pemilihan bahan baku yang tepat (kelapa yang digunakan tidak terlalu muda atau terlalu tua)
      2) Bahan baku (kelapa) tidak disimpan terlalu lama, karena akan meningkatkan jumlah asam lemak bebas yang memacu proses ketengikan.
      3) Selang waktu yang tidak terlalu lama antar proses pengolahan, hal ini untuk menghindari proses kerusakan oleh enzim dari daging kelapa maupun enzim dari mikroba kontaminan.
      4) Menghindari penggunaan peralatan dari logam-logam yang mudah bereaksi, misalnya besi, tembaga dan aluminium.
      5) Menggunakan wadah minyak yang benar-benar bersih, kering dan kedap udara, sebaiknya wadah yang gelap.
      6) Minyak harus benar-benar terbebas dari oksigen (udara).
      7) Menggunakan antioksidan (sintetik atau alami) untuk memperpanjang umur simpan dari minyak.

      - Minyak yang sudah mengalami dapat kerusakan dicirikan dengan timbulnya bau tengik dan rasa getir (rasa yang tidak enak) yang tidak dikehendaki pada minyak tersebut.
      Minyak kelapa murni (VCO) tidak mudah mengalami ketengikan karena kandungan asam lemak jenuhnya yang tinggi sehingga proses oksidasi tidak mudah terjadi. Hal ini menyebabkan VCO memiliki daya simpan cukup lama yaitu lebih dari 12 bulan.

      Delete
  3. 3.dina tri pratiwi : apa perbedaan antara kelapa gading dengan kelapa pesisir dan berapa umur ideal kelapa untuk diolah menjadi VCO?

    ReplyDelete
  4. 4. Christi yanthy : kriteria dalam pembuatan vco? dan apakah umur kelapa yang digunakan mempengaruhi hasil VCO?

    ReplyDelete
  5. 4. Christi yanthy : kriteria dalam pembuatan vco? dan apakah umur kelapa yang digunakan mempengaruhi hasil VCO?

    ReplyDelete
    Replies
    1. • Adapun kriteria kelapa yang baik untuk digunakan sebagai bahan pembuatan VCO adalah seperti berikut :
      a) Berasal dari varietas kelapa dalam atau kelapa hibrida lokal. Rendemen yang diperoleh dari varietas ini akan lebih banyak dibandingkan dengan kelapa hibrida.
      b).Telah berumur 11-13 bulan. Umur kelapa yang akan digunakan untuk membuat VCO tidak boleh terlalu muda atau terlalu tua.
      c) Berat kelapa berkisar 130 g/butir. Sebaiknya, ukuran kelapa dipilih yang seragam agar memudahkan dalam penanganan.
      d) Kulit sabut kelapa sudah berwarna cokelat. Hal ini menandakan bahwa kelapa tersebut sudah cukup tua.
      e) Apabila digoncang, bunyinya akan terdengar nyaring. Hal ini sangat berhubungan dengan jumlah air yang terdapat di dalamnya. Berkurangnya jumlah air kelapa berhubungan dengan dekomposisi kandungan gizi kelapa. Banyak kandungan zat-zat gizi dari air kelapa yang dipindahkan ke dalam daging buahnya. Dengan demikian kandungan zat gizi yang terdapat di dalam daging buah akan bertambah banyak, terutama kandungan minyak atau lemaknya.
      f) Kelapa belum berkecambah. Apabila sudah berkecambah, kelapa tersebut sudah terlalu tua sehingga kandungan gizinya banyak yang sudah berubah.
      g) Apabila dibelah, daging buah berwarna putih dengan ketebalan berkisar 10-15 mm. Pada pangkal kelapa, sudah terdapat benjolan kecil berwarna kekuningan, disebut gandos. Apabila gandos tersebut sudah besar, sebaiknya tidak digunakan karena kandungan minyak dalam daging buah sudah banyak berkurang.

      • Dan apakah umur mempengaruhi ?
      umur kelapa sangatlah mempengaruhi dari VCO yang akan diperoleh, seperti yang telah dijelaskan dalam criteria kelapa diatas. Dimana kelapa yang baik digunakan yaitu telah berumur 11-13 bulan. Umur kelapa yang akan digunakan untuk membuat VCO tidak boleh terlalu muda atau terlalu tua. Apabila terlalu muda, kandungan minyaknya masih sangat rendah sehingga rendemen yang dihasilkan akan sedikit. Sebaliknya, bila kelapa yang digunakan sudah terlalu tua, banyak kandungan minyak yang sudah diubah menjadi karbohidrat. Dengan demikian, rendemen yang dihasilkan pun akan sedikit.

      Delete
  6. 5. Desi safitri: dalam pembuatan vco digunakan 2 cara,yaitu cara basah dan cara kering, apakah kedua cara itu mempengaruhi ??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mempengaruhi hasil minya.
      Proses pembuatan minyak kelapa dengan cara basah lebih cepat, 1 hari jadi, dibandingkan dengan cara kering, yang bisa memerlukan waktu minimal 3 hari. Hasil produksi minyak kelapa dengan cara basah jauh lebih bersih (bisa dibuat dengan metode VCO, atau pemanasan), Bandingkan dengan cara kering, harus dipress terlebih dahulu, dengan hasil press minyak mentah kopra yang kental, coklat dan berbau. Belum lagi saat penyaringan .Tahap selanjutnya saat pemurnian minyak, dg bahan minyak mentah dari kelapa segar, jauh lebih sederhana, karena kandungan FFA yang harus dikeluarkan kurang dari 1%, bandinngkan dengan minyak kelapa cara kering kandungan FFA nya bisa mencapai 2% dan bau yang dihasilkan dari proses kelapa segar, jauh lebih soft, berbeda jauh jika dibandingkan dengan hasil press kopra ( cara kering ) yang bau sekali. Sehingga untuk minyak press kopra, Wajib dilakukan proses deodorasi. Sementara dari kelapa segar tidak harus, dan biaya yang harus dikeluarkan untuk pengolahan cara basah juga lebih ekonomis, atau lebih terjangkau, dibandingkan dengan cara kering, Intinya, untuk pabrik pengolahan minyak goreng kelapa dari kopra, hanya cocok dilakukan oleh pabrik. Sementara untuk skala UKM, sangat cocok dari bahan kelapa segar. Hasilnya pun dari proses cara basah bisa jauh lebih baik dari pada cara kering.

      Delete
  7. 6. pada cara kering dalam pembuatan VCO mengapa digunakannya pelarut?

    ReplyDelete
    Replies
    1. jawaban dari slamet
      Cara kering ini menggunakan cairan pelarut (selanjutnya disebut pelarut saja) yang dapat melarutkan minyak. Pelarut yang digunakan bertitik didih rendah, mudah menguap, tidak berinteraksi secara kimia dengan minyak dan residunya tidak beracun. Walaupun cara ini cukup sederhana, tapi jarang digunakan karena biayanya relatif mahal.

      Delete
  8. 7. Norma pratiwi : apa perbedaan dari minyak kelapa biasa dengan kelapa kopra dari segi kuantitas dan kualitas?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jika dibandingkan dengan minyak kelapa biasa, atau sering disebut dengan minyak goreng (minyak kelapa kopra), minyak kelapa murni mempunyai kualitas yang lebih baik. Minyak kelapa kopra akan berwarna kuning kecoklatan, berbau tidak harum, dan mudah tengik, sehingga daya simpannya tidak bertahan lama (kurang dari dua bulan). Dari segi ekonomi, minyak kelapa murni mempunyai harga jual yang lebih tinggi dibanding minyak kelapa kopra, sehingga studi pembuatan VCO perlu dikembangkan.
      Kopra mengacu pada daging kelapa yang sudah dikeringkan. Minyak kelapa biasa menggunakan kopra sebagai bahan bakunya.
      Minyak kelapa yang terbuat dari kopra lebih kental dibanding VCO.

      Delete
  9. 8. Didi apriyadi: bagaimana mekanisme pembuatan VCO dari ragi tempe?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pada dasarnya, mekanisme maupun prinsip dalam pembuatan VCO menggunakan ragi tempe maupun ragi roti itu adalah sama, perbedaannya hanyalah pada ragi yang digunakan. Pembuatan minyak secara fermentasi pada prinsipnya adalah pengrusakan protein yang menyelubungi globula lemak menggunakan menggunakan enzim-enzim proteolitik. Enzim yang dimaksud adalah enzim yang dihasilkan oleh
      mikroorganisme atau tanaman sebagai inokulum. Pada pembuatan minyak kelapa
      dengan fermentasi, krim yang didapatkan dicampurkan dengan laru atau ragi
      tempe yang mengandung Rhizopus Oligosporus. Mikroba ini mempunyai
      kemampuan menghasilkan enzim protease dan lipase yang dapat menghidrolisis
      minyak dengan didukung oleh kadar air yang tinggi .

      Delete
  10. 9. Budi Saputro : apakah semakin bening suatu minyak baik untuk digunakan?

    ReplyDelete
  11. 10. M.Ilham : apa saja produk samping dari cara basah maupun kering dalam pembuatan minyak kelapa?

    ReplyDelete